Sabtu, 22 Oktober 2011

Ketegasan

Setelah membaca Mario Teguh Super Note yang mampir ke dalam emailku. Akhirnya diriku sadar, begitu banyak keraguan yang merasuk ke dalam diri. Selain faktor internal, yang tak lain ikut mempengaruhi adalah faktor eksternal.
Padahal orang yang ragu melakukan yang baik untuk dilakukannya, adalah orang yang tegas membiarkan dirinya menerima yang tidak disukainya.
Kehidupan ini berisi persaingan antara kemampuan kita dengan masalah-masalah kita.
Semua orang yang berhasil, mencapai keberhasilan mereka melalui ketegasan untuk menjadikan diri mereka lebih kuat daripada masalah-masalah mereka.
Dan dia yang hidup dalam keluhan, adalah biasanya orang yang menunda menyelesaikan masalah kecil, untuk kemudian membiarkannya tumbuh menjadi masalah besar.
Seperti juga dia yang mengeluhkan kesulitan hidup, adalah biasanya orang yang tidak menyelesaikan masalah saat masalah itu masih mudah ditangani, dan membiarkannya tumbuh menjadi masalah yang terlalu sulit untuk diselesaikannya.
Ketegasan!
Seandainya saja setiap jiwa ikhlas untuk berlaku tegas bagi kebaikan hidupnya sendiri …
Ketegasan yang harus kita ramahi, untuk menjadi pendamping renungan kita dalam menepatkan sikap dan perilaku yang paling mendekatkan kita kepada tujuan keberhasilan karir dan kehidupan kita.
KETEGASAN ADALAH KASIH SAYANG YANG KUAT
Decisiveness Is A Forceful Love
Marilah kita berhati-hati dan bersikap tegas terhadap daya tarik dari kesenangan-kesenangan sementara. Karena, kesenangan sementara berperan menarik perhatian, merampas waktu, dan memboroskan tenaga kita untuk hal-hal yang tidak akan menjadikan kita lebih mampu.
Jutaan orang di dunia, setiap tahun, menjadi lebih tua tanpa menjadi lebih mampu – karena mendahulukan kesenangan-kesenangan sementara. Dan Tuhan Yang Maha Pengasih memberikan kepada mereka sebuah tanda, yaitu ketidak-damaian.
Ketidak-damaian adalah tanda penuh kasih yang secara khusus ditujukan kepada jiwa-jiwa baik yang sedang mendahulukan kesenangan sementara.
Dan kepada kita, orang tua dan pendidik yang super, semakin besar keyakinan kita atas kebenaran yang kita nasehatkan, harus semakin tinggi kualitas kesabaran kita.
Karena sesungguhnya, dalam menasehatkan yang baik – tugas kita bukanlah untuk menjamin terjadinya perubahan kepada yang membutuhkan perbaikan, tetapi apakah kita telah berupaya menjadi penyampai nasehat dengan cara yang se-pengasih mungkin.
Perubahan kualitas hidup seseorang sepenuhnya adalah hak Tuhan.
Jika keluhan kita penuh berisi ketidak-nyamanan, kekurangan, kesulitan, dan keterbatasan dalam hidup – akan indah sekali jika kita menengadahkan wajah, membuka telapak tangan, dan melamatkan ratapan hati kita ke langit – ke arah kerajaan langit yang sistem pemerintahannya di tata dalam keterhubungan langsung antara setiap jiwa dengan Tuhan-nya Yang Maha Berkuasa.
Ya …, langsung – antara satu jiwa dengan Tuhan-nya.
Dan,
Untuk setiap jiwa yang sedih, Tuhan Yang Maha Mendengar sedang menanti ketulusan keluhannya, yang termasuk mengakui perannya sendiri dalam mendekatkan dirinya dengan yang menyedihkannya.
Untuk setiap jiwa yang merasa diperlakukan tidak adil, Tuhan Yang Maha Adil sedang menanti pengertiannya untuk ikhlas menerima keadaan yang diijinkan oleh Tuhan untuk terjadi, dan juga berlaku adil kepada sesama dan kepada Tuhan.
Untuk setiap jiwa yang marah, Tuhan Yang Maha Perkasa sedang menanti keterbukaannya bahwa kemarahannya adalah tenaga yang harus digunakan untuk memindahkan dirinya sendiri dari sikap-sikap dan cara-cara yang memarahkan, dan naik kelas ke keadaan-keadaan yang lebih baik.
Untuk setiap jiwa yang pedih karena perendahan oleh orang lain, Tuhan Yang Maha Memuliakan akan menemaninya dalam perjalanan tenggelam dalam kesedihannya, menemuinya di dasar kesedihannya, dan dengan penuh kasih akan menyisipkan kekuatan yang magis kedalam pikiran, hati, dan otot-ototnya untuk bangkit dan menghadapi perendahan dengan gagah berani – sebagai jiwa yang berhak bagi kemuliaan, yang menyandarkan harapannya bagi kemuliaan diri hanya kepada Tuhan Yang Maha Mulia.
Dan untuk setiap jiwa yang hampir menyerah, Tuhan Yang Maha Penolong akan mendekatkan telinga dari jiwa yang hampir menyerah itu kepada suara-suara yang menasehati, menampilkan teladan baik bagi penglihatannya, dan memasukkannya kedalam pergaulan dengan orang-orang yang menyabarkan diri dan kemudian dimuliakan karena kesabarannya.
Lebih baik dikatakan sok tua, daripada sok keren hari ini, tapi menua tanpa jadi lebih mampu.
Lebih baik dikatakan sok tua, tapi jadi orang sukses tanpa harus jadi tua.
Jangan izinkan orang lain menentukan apa yang bisa membuat Anda merasa yakin, selain kesungguhan Anda untuk mencapai TITIK LEDAK keberhasilan pribadi.
Ya, akan datang suatu saat yang menjadi titik ledak keberhasilan Anda.
Kehidupan ini sering berlaku tiba-tiba dan tahu-tahu.
Tiba-tiba Anda dikenalkan kepada seorang besar yang membutuhkan bantuan Anda, atau tiba-tiba Anda dikenal di kalangan yang luas sebagai pribadi yang bernilai.
Tahu-tahu Anda bisa menyelesaikan hal-hal besar yang tadinya sulit dilakukan oleh kebanyakan orang lain, atau tahu-tahu Anda sudah hidup dalam kualitas yang tadinya tidak terbayang dalam mimpi Anda.
Jika Anda mengasihi diri Anda sendiri, dan jika Anda ingin membahagiakan mereka yang mengasihi Anda, tegaslah melakukan yang baik untuk Anda lakukan, dan tegaslah menghindari yang tidak menjadikan Anda lebih sehat dan lebih mampu.
Berhentilah memikirkan hanya kesusahan kita sendiri.
Sadarilah ada jiwa-jiwa yang mengasihi Anda, yang sedang menanti kelembutan suara Anda dalam mengatakan terima kasih dan pujian atas kehadiran mereka dalam hidup Anda.
Tersenyumlah dengan manis kepada mereka. Senyum itu mudah sekali bagi Anda, dan mungkin tidak bernilai, tetapi bagi hati-hati yang sedang merasa sendiri dan tak terperhatikan – senyuman Anda terasa seperti sentuhan Tuhan yang telah lama mereka rindukan.
Jadikanlah diri Anda pembahagia kehidupan sesama.
Jadilah jiwa kecintaan Tuhan, yang menghadiahkan senyuman dan kata-kata penuh kasih kepada mereka yang terluka oleh kurangnya kasih sayang dalam keluarga dan kehidupan mereka.
Nasehatkanlah kesabaran, walaupun Anda sendiri sedang dalam ujian kesabaran.
Nasehatkanlah kekuatan, meskipun Anda sendiri merasakan kesedihan yang melemahkan tubuh Anda.
Berlakulah penuh hormat dan kasih kepada diri sendiri.
Berlakulah penuh hormat dan kelembutan kepada orang tua.
Berlakulah penuh kasih dan dukungan kepada anak-anak.
Berlakulah penuh pengertian dan penerimaan kepada orang lain yang berbeda pendapat.
Berlakulah penuh kebaikan kepada kehidupan.
Karena … itu semua, adalah cara berlaku baik kepada Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar