Rokok, bukan hal yang asing lagi bagi kaum laki-laki baik muda maupun tua. Banyak perokok yang mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaannya merokok. Merokok adalah sebuah kebiasaan, perilaku hidup seseorang. Dengan merokok, mereka mendapatkan ketenangan, segala masalah yang ada terasa menjadi ringan dengan menghisap rokok.
Ketenangan yang didapatkan dari menghisap rokok berasal dari Nikotin yang dikandung oleh Tembakau Rokok. Nikotin ini merangsang otak untuk memproduksi dopamin, sebuah senyawa yang membuat seorang perokok mendapatkan efek relaksasi, rasa tenang. Dalam tiap rokok pasti mengandung Nikotin dengan kadar yang berbeda-beda (tertera di bungkus rokok). Nikotin ini berasal dari Tembakau Rokok, banyak yang tidak tahu bahwa disisi lain nikotin ini merupakan Racun syaraf yang potensial, Bahan baku Insektisida, Karsinogenik dengan menghambat kemampuan tubuh untuk melawan sel kanker. Dalam kadar yang rendah saja, nikotin dapat membuat kecanduan pemakainya. Ini yang membuat perokok sulit melepaskan diri dari rokok.
Selain Nikotin, masih ada Tar. Dia adalah hidrokarbon yang bersifat lengket & menempel pada paru, bersifat merusak sel paru dan menyebabkan kanker. Ini salah satu yang menimbulkan flek saat difoto rongsen.
Carbonmonoksida adalah hasil pembakaran tidak sempurna yang dihasilkan oleh ujung rokok yang disulut api. Carbonmonoksida ini bersifat lebih mudah mengikat Hemoglobin (senyawa pembawa Oksigen dalam darah) dari pada Oksigen. Hal ini membuat kadar oksigen dalam darah berkurang karena Hemoglobinnya lebih mudah terikat dengan Carbonmonoksida. Ini yang membuat kita merasa sesak bila berada di ruang yang penuh asap rokok.
Di samping itu masih banyak logam berat dan senyawa lain yang dikeluarkan oleh hasil pembakaran asap rokok. Tercatat ada 4000 bahan kimia yang dihasilkan, 200 diantaranya beracun dan 43 diantarnya diyakini dapat menimbulkan kanker. Diantara bahan beracun tersebut adalah Hydrogen Cyanide (racun hukuman mati, Arsenic (racun semut putih), Acetone (penghapus cat), Methanol (bahan bakar roket), Napthalene (kabur barus), Cadmium(dipakai accu mobil, baterai), Toluene (pelarut), Ammonia (pembersih toilet/lantai), Methane (Gas buang), Butane (bahan bakar korek api) dll.
Sudah umum diketahui bahwa asap rokok memiliki benzo[a]pyrene dalam jumlah yang cukup banyak. Benzo[a]pyrene yang dimetabolisme tubuh dengan cara menambah oksigen ke salah satu cincin molekulnya, mengubahnya menjadi molekul yang dinamakan epoksi diol. Epoksi diol tidak dikeluarkan oleh tubuh bahkan masuk ke inti sel, kemudian bereaksi dengan sel-sel DNA di daerah gen P53. Gen P53 di dalam DNA tubuh manusia berfungsi sebagai penekan tumor (tumor suppressor). Jika fungsi Gen P53 dimatikan, kemungkinan terjadinya tumor akan meningkat.
Tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah di dunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian tahun 2006. Ini berarti rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Diperkirakan, 900 juta (84%) perokok sedunia hidup di negara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk di Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok diisap setiap menit, tiap hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang dan Indonesia. WHO menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa di Asia.
Asap rokok 25%-nya dihisap oleh perokok sementara 75%-nya berupa asap sampingan yang dapat dihirup oleh perokok pasif. Efek buruk asap rokok bukan hanya dirasakan oleh perokok saja namun juga oleh non perokok yang menghirup asap rokok.
Pemerintah memberikan peringatan terhadap perokok yang tertera dalam tiap bungkus rokok. Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin. Tiap bungkus rokok maupun iklan baik media cetak maupun elektronik harus mencantumkan peringatan tersebut. Beberapa gangguan itulah yang dapat ditimbulkan oleh efek asap rokok.
Efek Asap rokok dapat berupa gangguan yang segera (akut) maupun yang jangka panjang (kronis). Diantara yang akut adalah batuk, sesak dll. Sedangkan yang kronis adalah kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin seperti peringatan Pemerintah di atas. Berbagai jenis kanker dapat dipicu oleh rokok, diantaranya adalah kanker paru (yang tersering), kanker rongga mulut, kanker lambung, kanker usus, dll. Efek racun pada rokok ini membuat pengisap asap rokok mengalami resiko (dibanding tidak mengisap asap rokok) 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan; 4x menderita kanker esophagus; 2x kanker kandung kemih.
Nikotin menyebabkan jantung berdebar, meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol darah. Hal ini menimbulkan risiko kematian dari penyakit jantung 2-3x lebih besar terhadap perokok dibandingkan dengan yang tidak merokok.
Gangguan Seksual yang dapat dialami oleh perokok adalah bagi Pria berupa disfungsi seksual (Impotensi), Gangguan Libido, Gangguan Ereksi, Gangguan Ejakulasi, Gangguan Orgasme. Sementara pada wanita dapat berupa gangguan haid, early menopause (menopause dini), sulit untuk hamil. Bagi janin, asap rokok dapat menimbulkan terhambat perkembangan janin, keguguran, bayi lahir cacat, lahir prematur.
Bila dikatakan bahwa merokok adalah hak, maka tidak menghirup asap rokok juga hak. Mari saling menghormati dengan tidak merokok di kawasan bebas rokok. Perang terhadap rokok bukanlah hanya di Indonesia saja, namun di seluruh penjuru dunia. Tiap tanggal 31 Mei, diperingati sebagai hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar